Harga Komoditas Karet Membaik, GAPKINDO berikan bantuan 6000 Bibit Karet Kepada Petani Bengkayang

Suaraborneosatu.com – Bengkayang. GAPKINDO (Gabungan Pengusaha Karet Indonesia) Kabupaten Bengkayang serahkan bibit karet Klon IRR 112 kepada kelompok tani di Kabupaten Bengkayang, yaitu kelompok tani Mekar Jaya (Desa Kiung – Kec.Suti Semarang), Sakti Kaya (Desa Kiung – Kec.Suti Semarang), dan Nangon Baliuk (Desa Belimbing – Kec.Lumar). Jumat, (28/02/2025).
Turut Hadir Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, GAPKINDO Kalbar, Asisten II Kabupaten Bengkayang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang, PT HokTong Sambas, PT NKP, Perwakilan Institut Shanti Bhuana, Mahasiswa Institut Shanti Bhuana, perwakilan Kelompok Tani penerima manfaat, Tokoh Masyarakat, Perwakilan Media, dan tamu undangan lainnya.
Nikodemus, SE; Ketua pelaksana pembagian bibit karet dalam sambutanya menyampaikan pembagian bibit karet yang dibagikan kepada tiga (3) kelompok Tani yang ada di Bengkayang.
“Bantuan bibit karet IRR 112 yang akan kita serahkan kepada tiga (3) kelompok tani ini berjumlah 6000 pohon bibit karet,” ujar Nikodemus.
Ditempat yang sama Ketua GAPKINDO Kalimantan Barat, Arif, mengapresiasi masyarakat yang masih mau menanam komoditas karet dimana gempuran komoditas yang lain seperti Kelapa Sawit.
“Gapkindo Kalbar sangat berbahagia karena mendapat informasi dari Pengusaha Bengkayang, Bapak Edison Akong, bahwa masyarakat khususnya kelompok Tani ada yang mau menerima bibit karet karena memiliki lahan cukup untuk tempat menanam karet,” ungkap Arif.
Arif menuturkan sebelumnya produksi karet di Kalbar menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia, akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir mulai menurun dengan produksi hanya mencapai 10 ribu ton dan turun 50 persen dari sebelumnya 20 ribu ton perbulan untuk 6 tahun terakhir.
“Bibit Karet jenis Klon IRR 122 yang akan diserahkan kepala tiga kelompok Tani dan non-kelompok Tani hari ini jumlahnya 6.000 batang, dan semoga hal ini membawa perbaikan produksi karet untuk 4-5 tahun kedepan di Kabupaten Bengkayang,” harapnya.
Potensi Harga Komoditas Karet Membaik
Pada kegiatan pembagian 6000 bibit karet Klon IRR 112, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus,SP,M.Si, mengapresiasi kegiatan ini terutama untuk Gapkindo Kalbar, termasuk para kelompok tani dan masyarakat di Bengkayang karena mendapat fasilitas dan bantuan bibit karet dari Gapkindo Kalbar terutama khususnya 3 poktan Mekar Jaya, poktan Sakti Jaya dan Poktan Nangun Baliuk.
“Selaku pembina perkebunan Kalbar kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gapkindo sebagai mitra strategis Pemerintah Kalbar dalam upaya menciptakan karet sebagian produk unggulan di Kalbar,” ucapnya.
“Harga karet kering saat ini mencapai 30 ribu per kilogram, sedangkan terendah harga karet basah harganya berkisar antara Rp15 ribu hingga Rp.17 ribu/kg.
Nilai ekspor kita di Kalbar mencapai 32 Triliun, dan khusus karet sekitar 2 triliun,” lanjut Heronimus menjelaskan.
Heronimus juga menyayangkan banyaknya konversi lahan perkebunan dari komoditas karet ke komoditas lainnya terutama Kelapa Sawit.
“Dengan luasan lahan karet di kalbar sebelumnya 700 ribu ha dan saat ini tersisa 500 ribu ha, jadi ada 200 ribu hektare hilang menjadi kebun sawit dan komoditas lainnya,” ujar Heronimus.
Senada dengan Heronimus, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang, DR.Yulianus,S.Hut,M.Si menyampaikan visi dan misi untuk merevitalisasi produksi karet di Kabupaten Bengkayang.
“Sebelumnya karena ada proses dan kompetisi, sehingga karet mengalami resesi juga, ada hal lain berkurangnya produksi karet disebabkan lahan yang menjadi kebun sawit, jagung dan lahan pertanian lainnya,” Yulianus menjelaskan.
“Kami dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang menyampaikan terima kasih kepada Gapkindo dan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar yang telah menyerahkan bibit karet sebanyak 6000 batang kepada masyarakat melalui kelompok tani dan ini sangat membantu produktivitas ekonomi masyarakat selain komoditas yang lainnya. Harapannya supaya semua pihak seperti BPP dapat mendampingi petani, dengan kapasitasnya. Sebab adanya trend penurunan produksi karet beberapa tahun terakhir, tidak terlepas juga mengenai harga karet yang menurun,” ungkap Yulianus.
Yulianus juga menyampaikan perbaikan harga karet yang selama ini menurun melalui perjuangan GAPKINDO dan Pengprov Kalbar.
“Saat ini harga karet ditingkat pengepul hanya Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu per Kilogram. Demikian juga dari petani karet, supaya harga karet stabil maka harus bisa menjaga kualitas karet yang dihasilkan,” Pungkasnya.
Ditempat yang sama Pengusaha Bengkayang Edison Akong menyambut baik langkah yang dilakukan oleh Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) yang telah berinisiatif memberikan bantuan bibit karet kepada beberapa kelompok tani yang ada di Bengkayang.
“Sudah selayaknya memang Petani menjadi garda terdepan dalam memajukan Negara, sebab produktivitas pertanian sebenarnya sangat baik dalam mencapai kesejahteraan. Dia mencontohkan seandainya karet dengan harga 30 ribu dan warga bisa produksi karet 10 kilogram saja, artinya pendapatan masyarakat bisa mencapai 300 ribu/hari. Apalagi jika produksi karet bisa mencapai 30 kilogram perhari maka sudah dipastikan gaji petani karet lebih besar dari DPRD,” ucap Edison.
Untuk itu, ia mengajak para petani dan masyarakat jangan malu dan jangan pernah berhenti untuk terus menggalakkan pertanian, termasuk karet. Sebab hasil karet sangat menjanjikan kedepannya.
“Saya juga berharap kepada Pemerintah supaya lebih memprioritaskan Petani, sebab tanah Indonesia ini sangat subur, apa saja ditanam bisa hidup. Oleh karena itu Petani dapat diperhatikan supaya cita-cita Negara yang menginginkan rakyatnya sejahtera bisa tercapai,” tutup Edison Akong.
(Redaksi)