Gandeng Dua Desa, Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang Sosialisasi Akselerasi Produksi Perikanan Dalam Membangun Ekonomi Inklusi

Gandeng Dua Desa, Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang Sosialisasi Akselerasi Produksi Perikanan Dalam Membangun Ekonomi Inklusi
Share It !

Suaraborneosatu.com – Bengkayang. Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang gelar Sosialisasi Akselerasi Produksi Perikanan Melalui Zona Budidaya Perikanan Kolaboratif Untuk Membangun Ekonomi Inklusi, bertemat di Dusun Madi Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar. Jumat, (18/10/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut pewakilan dari Desa Tiga Berkat Kecamatan Lumar dan Desa Cipta Karya Kecamatan Sungai Betung. Masing-masing Desa diwakili sebanyak 25 orang.

Erlianus, SP, MP, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang dalam penyampaiannya mengatakan, Kabupaten Bengkayang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar bagi pengembangan kegiatan budidaya perikanan terutama melalui ketersediaan sumber air, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya yang berasal dari kawasan hutan yang ada. Demi menjaga ketersediaan sumber air tersebut, pelestarian hutan perlu dilakukan misalnya melalui penetapan kawasan hutan baik berupa taman nasional, cagar alam, hutan lindung maupun hutan adat.

“Selain potensi sumber daya alam, ketersediaan sumber daya manusia sebagai pelaku usaha perikanan juga tersedia, dimana jumlah angkatan kerja Kabupaten Bengkayang Tahun 2023 adalah 40.286 orang, sebanyak 1.911 orang atau sekitar 4,74% diantaranya bergerak pada sektor perikanan. Khusus untuk kegiatan budidaya perikanan, sebanyak 838 orang sebagai pembudidaya perikanan baik yang aktif maupun tidak aktif. Adapun kegiatan budidaya perikanan di Kabupaten Bengkayang saat ini belum menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga, namun masih menjadi usaha sampingan,” imbuhnya.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan produksi budidaya perikanan air tawar, seperti pembangunan/rehabilitasi kolam rakyat, pembangunan Balai Benih Ikan (BBI), penyediaan kolam bioflok dan alat pengolah pakan ikan (pellet), pembangunan fasilitas Unit Pembenihan Rakyat (UPR) serta bantuan induk, bibit dan pakan ikan. Namun upaya tersebut belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan investasi di sektor budidaya perikanan serta penyediaan bahan pangan berupa protein ikan dalam mendukung kedaulatan pangan daerah.

“Belum optimalnya pengelolaan potensi sumber daya alam yang ada berupa ketersediaan sumber air terutama untuk perekonomian masyarakat secara langsung melalui kegiatan budidaya perikanan dapat berdampak terhadap rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup, rendahnya produksi sektor perikanan dari kegiatan budidaya sehingga tidak mampu meningkatkan kontribusi terhadap penyediaan pangan berupa protein ikan dan perekonomian daerah, serta rendahnya capaian kinerja Dinas Perikanan Kabupaten Bengkayang pada bidang budidaya perikanan,” jelas Erlianus.

Erlianus pun menambahkan tujuan dilaksanakannya sosialisasi adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya zona budidaya perikanan kolaboratif, bagaimana mekanisme kolaborasi tersebut akan diterapkan, serta manfaat langsung bagi pelaku usaha dan pembudidaya ikan, serta masyarakat local sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat luas yang inklusif.

Dedianto, salah seorang peserta Sosialisasi asal Desa Tiga Berkat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dalam upaya meningkatkan Ekonomi Masyarakat melalui program budidaya perikanan.

“Saya sebagai masyarakat sangat mendukung program yang direncanakan dan dilaksanakan oleh pihak Dinas Perikanan. Hanya memang perlu keberlanjutan yang jelas dan kongkrit dalam upaya pemahaman yang lebih mendalam untuk masyarakat pada level terendah. Kita siap berkolaborasi dalam upaya menyukseskan kegiatan yang positif,” ujar Dedi.

(Usup)

suaraborneosatu@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.